Sak madyone wae
Kakekku sering bercerita......
Kakekku adalah seorang pendaki gunung,
Sebelum mendaki dia sudah mempersiapkan segala hal, sayangnya pyarelalji yg malang tdk seperti kakekku.
Pyarelji adalah teman kakekku, dimana hasrat hidupnya adalah mendaki puncak tersulit. "Gunung Everest"
Akhirnya suatu hari pyarelalji punya kesempatan mendaki gunung everest,
Bersama kelompok pendaki china, tanpa persiapan & pertimbangan dia langsung setuju & berangkat. Tapi, kelompok itu orang china. Jadi, mereka hanya bisa bahasa mereka sendiri.
Tidak bisa berbahasa inggris, apalagi bahasa indonesia.
Lalu, pendakian pun di mulai, perlahan tapi pasti mereka mendaki gunung itu. Pyarelalji memimpin kelompok dg penuh semangat, jlug jlug jlug jlug...
Day after day, night after night...
Di pertengahan pendakian, pyarelalji masih berada di depan kelompok china, masih dengan semangat yg sama.
Sementara kelompok china melambaikan tangan mereka & berteriak.
"Jangan lanjutkan!!" Hatahau Hatahau!! (dlm bhs china) mungkin.
Tapi pyarellji mengira mereka menyemangatinya.. dan menyangka itu "Lanjutkan!! Lanjutkan!!"
Tiba-tiba, pyarelalji melihat macan tutul salju di depannya. Pyarelalji takut, sangat takut. Sekarang dia melambaikan tangannya sambil berteriak "tolong, tolong!. Tapi para orang china itu mengira kalau dia sedang bahagia.
Pyarelalji terus meminta bantuan, tetapi orang china hanya melambaikan membalas melambai...
Lalu, macan tutul salju menyantap pyarelalji yg malang. Tentu saja tidak ada yg menolong, karena tidak banyak orang di gunung everest.
Padahal orang china sudah mengingatkan jangan lanjutkan jangan lanjutkan.
The End
Kisah yg aneh bukan.
Hemmmmmm....
What the point of all this....
Bahwa terkadang kita memilih jalan yg sulit hanya karena kita merasa untuk meraih hal-hal penting, kita harus ambil jalan yg sulit, terkadang kita merasa perlu menghukum diri kita sendiri.
Tapi untuk apa?
Kenapa tidak memilih jalan yg mudah?
Apa salahnya?
Apalagi kita belum siap memilih jalan yg sulit. Untuk apa mendaki gunung everest saat kau belum siap?
Dan terkadang kita perlu mengambil jalan yg lebih mudah, karena hanya itu pilihan terbaik bagimu saat itu.. kenapa tidak....
Sak madyone wae... Paling tidak itulah kata-kata temen kantor yg sering dia bilang kepada saya.. heheh
"Dear Zindagi Quotes"
Kakekku adalah seorang pendaki gunung,
Sebelum mendaki dia sudah mempersiapkan segala hal, sayangnya pyarelalji yg malang tdk seperti kakekku.
Pyarelji adalah teman kakekku, dimana hasrat hidupnya adalah mendaki puncak tersulit. "Gunung Everest"
Akhirnya suatu hari pyarelalji punya kesempatan mendaki gunung everest,
Bersama kelompok pendaki china, tanpa persiapan & pertimbangan dia langsung setuju & berangkat. Tapi, kelompok itu orang china. Jadi, mereka hanya bisa bahasa mereka sendiri.
Tidak bisa berbahasa inggris, apalagi bahasa indonesia.
Lalu, pendakian pun di mulai, perlahan tapi pasti mereka mendaki gunung itu. Pyarelalji memimpin kelompok dg penuh semangat, jlug jlug jlug jlug...
Day after day, night after night...
Di pertengahan pendakian, pyarelalji masih berada di depan kelompok china, masih dengan semangat yg sama.
Sementara kelompok china melambaikan tangan mereka & berteriak.
"Jangan lanjutkan!!" Hatahau Hatahau!! (dlm bhs china) mungkin.
Tapi pyarellji mengira mereka menyemangatinya.. dan menyangka itu "Lanjutkan!! Lanjutkan!!"
Tiba-tiba, pyarelalji melihat macan tutul salju di depannya. Pyarelalji takut, sangat takut. Sekarang dia melambaikan tangannya sambil berteriak "tolong, tolong!. Tapi para orang china itu mengira kalau dia sedang bahagia.
Pyarelalji terus meminta bantuan, tetapi orang china hanya melambaikan membalas melambai...
Lalu, macan tutul salju menyantap pyarelalji yg malang. Tentu saja tidak ada yg menolong, karena tidak banyak orang di gunung everest.
Padahal orang china sudah mengingatkan jangan lanjutkan jangan lanjutkan.
The End
Kisah yg aneh bukan.
Hemmmmmm....
What the point of all this....
Bahwa terkadang kita memilih jalan yg sulit hanya karena kita merasa untuk meraih hal-hal penting, kita harus ambil jalan yg sulit, terkadang kita merasa perlu menghukum diri kita sendiri.
Tapi untuk apa?
Kenapa tidak memilih jalan yg mudah?
Apa salahnya?
Apalagi kita belum siap memilih jalan yg sulit. Untuk apa mendaki gunung everest saat kau belum siap?
Dan terkadang kita perlu mengambil jalan yg lebih mudah, karena hanya itu pilihan terbaik bagimu saat itu.. kenapa tidak....
Sak madyone wae... Paling tidak itulah kata-kata temen kantor yg sering dia bilang kepada saya.. heheh
"Dear Zindagi Quotes"
Komentar
Posting Komentar