Materi studi kelayakan bisnis
MATERI KULIAH SKB
STUDI KELAYAKAN BISNIS
•
Pengertian:
Analisa tentang layak atau tidaknya suatu proyek atau bisnis yang diajukan/ akan dilakukan. Jika seseorang mengetaui ada peluang bisinis, maka timbul pertanyaan: ada peluang dan menguntungkan ?
Analisa tentang layak atau tidaknya suatu proyek atau bisnis yang diajukan/ akan dilakukan. Jika seseorang mengetaui ada peluang bisinis, maka timbul pertanyaan: ada peluang dan menguntungkan ?
•
Hal ini yang mendasari timbulnya SKB !!!
•
Proyek/ bisnis yang dianalisa kelayakan bisa besar maupun kecil.
Misal:
pengeboran minyak di Cepu, pembangkit Listrik di Paiton, usaha foto copy , usaha peternakan ayam potong, usaha warnet, pembangunan jalan TOL Jateng
dll.
Semakin besar bisnis/ proyek tsb., maka semakin rumit dan
lengkap analisisnya. Analisis ini ada yang melengkapi dengan analisa social
cost and social benefit .
Paling tiak analisis mencacup 3 hal :
- Manfaat ekonomis proyek itu sendiri ( manfaat finansiel)
- Manfaat ekonomis bagi negara dimana proyek/ bisnis tsb berada. …. Secara Makro
- Manfaat sosial bagi masyarak sekitar proyek/ bisnis tsb.
Inveatasi penting karena:
1.
Membutuhkan modal yang besar
2.
Jangka waktunya panjang
3.
Tidak mudah mengubah komitmen pengeluaran yang sudah
ditetapkan
4.
Jika resiko/ untung yang muncul maka besar yang
ditanggung.
•
Lembaga yang memerukan SKB:
1.
Investor
2.
Bank/ kriditor
3.
Pemerintah
4.
Masyarakat
•
Tujuan SKB:
Utk
menghindari kegagalan ….resiko besar dan sia-sia.
Pentingnya
manfaat investasi/ proyek sebagai masukan bagi pimpinan maka perlu
memperhatikan Aspek Mutu Dan Jangkauan, yang meliputi:
1. Aspek yang kaji
2. Mutu Hasil Pengkajian
3. Jangkauan Pengkajian
1. Aspek yang kaji
2. Mutu Hasil Pengkajian
3. Jangkauan Pengkajian
Aspek yang kaji
Aspek ini tergantung dari tujuan
yang diinginkan, misal: investasi
pembangunan fasilitas industri untuk menghasilkan produk baru, maka yang
dikaji cukup luas yaitu meliputi: pemasaran, teknik ekonomi, finansiel, dampak
lingkungan, sosial, politik, dll.
Mutu Hasil
pengkajian
Tergantung yang mengerjakan
(siapa/ organisasi mana yang akan diserahi tugas) dan tersedianya data dan
informasi. Disamping perlu kemampuan dalam memperkirakan kondisi dan situasi
ang akan datang kaitannya dengan investasi yang dilakukan.
Jangkauan
Pengkajian
Jangkauan membangun produk baru
(misalnya) ini tidak hanya terbatas pada periode siklus proyek, tetapi harus
menjangkau siklus sistem produk (biasa disebut Investasi capital). Kajian
jangkauan ini dimulai dari identifikasi gagasan sampai dengan
fasilitas-fasilitas tersebut berhentibekerja.
Aspek – Aspek Dalam SKB
- Aspek pasar
- Aspek teknis
- Aspek keuangan
- Aspek hukum
- Aspek manajemen
1. Aspek
pasar:
•
Menentukan ada atau tidak peluang pasar
•
Seberapa besar peluang tsb (potensi pasar).
•
Market share
Daya beli masyarakat (harga jual)
•
Bgmn memasarkannya
Proses pengkajian Aspek pasar:
menilai
situasi
è program pengkajian
è
mengumpulkan dt & informasi
è analisis & peramalan
|
- Menilai situasi:
- Sifat pasar:
jml produsen , besarnya demand, pangsa psr, potensi psr, pertumbuhan, monopoli, persaingan sempurna dll
- Perilaku konsumen:
sebab beli, dorongan atau motivasi, dimana membeli, kapan dilakukan, pesanan
atau agen.
-market
environment: politik dan peraturan yg berlaku, sosial ekonomi (perubhn
komposisi pendudk, kemajuan teknologi .
- Mengumpulkan data dan informasi:
- data primer dan sekunder
- sumber data sekunder ( BPS) & primer
(survey psr)
- data hrs valid
- Program kajian:
- segmen psr: sebagai psr
sasaran
-distribusi: langsung atau
tidak.
-promosi: memilih media
promosi dan skala promosi yang dilakukan.
- Analisis dan peramalan:
Memilih metode
yang sesuai dengan perilaku data masa lalu
Untuk mengetahui seberapa pasar yang akan dikuasai,
bisa digunakan peramalan.
KENDALA PERAMALAN:
- waktu
yang akan diramalkan
peramalan kwalitatve è wkt > panjang dp peramalan kwantitative
( wkt peramalan jika untuk jangka
panjang/ sesuai usia proyek)
- Tingkah
laku data …… menentukan metode peramalan.
- Dana
yg tersedia
- Tk
ketepatan yang diinginkan …. Semakin tinggi tk ketepata yg diinginkan, semakin
kompleks dan teliti teknik peramalannya.
- Mudah
diterapkan
Mengukur
permintaan produk: ( yang akan datang untuk produk baru maupun yang sudah
mapan):
1. Menggunakan data impor produk ybs , produk
dimana produk tsb blm pernah diproduksi
didalam negeri ---> produk substitusi
2.
Menggunakan data impor, ekspor, dan produksi dalam negeri, produk tsb sdh.
diproduksi didlm negeri dan juga diekspor disamping masih import untk memenuhi
kebutuhan dalam negeri.
Rms:
PE = P + (I-E) + perubahan
cadangan produk
Rms
ini bisa untuk nasional maupun regional.
3. Rasio rantai:
dengan membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari mata rantai
variabel yang berpengaruh terhadap permintaan produk tsb.
•
Contoh: minuman
tradisional temulawak
Permitaan temulawak = juml penduduk x % rata-rata pendapatan per
kapita yang dikonsumsi x % rata-rata penghasilan untuk makmin x % rata-rata penghasilan untuk minuman x % rata-rata penghasilan untuk minuman
ringan x % rata-rata penghasilan untuk minuman
ringan tradisional x % rata-rata penghasilan
untuk minuman ringan tradisional temu lawak
PERAMALAN PERMINTAAN:
1. Untuk produk yg sudah mapan
– Metode
pendapat, mis. : pendapat manajer pemasaran, salesman dll.
– “
test/ eksperimen
– “
survey
– “
time series/ runtut waktu
– “
regresi korelasi
– “
output input
2. Untuk produk baru (baru bagi konsumen atau calon investor ???)
Jika kondisi y.a.d.
cukup stabil: Metode time series/ runtut waktu (dasarnya data masa lalu).
Jika yad tidak cukup stabil: Metode moving
average atau smothing (hanya untuk jk pendek).
Metode time series dibahas khusus pada metode trend yang diantaranya meliputi:
–
Trend Linier …..
Untuk scatter data masa lalu cenderung linier.
Y = a + bX …. Jumlah x = 0
-
Trend kwadrat ….
Untuk scatter data masa lalu cenderung parabola:
Y = a + bx + cX2 ….
Jumlah x = 0
-
Trend Simple Exponentiel … Untuk scatter data masa lalu cenderung naik
turun dg perbedaan yang tidk terlalu besar tetpi cenderung naik:
Log Y = log a +
( lg b) x ….. Jumlah x = 0
Metode regresi korelasi: hubungan sebab akibat yang
dilengkapi dengan korelasi (hubungan).
Macamnya:
•
regresi linier
sederhana = Y = a + bx
•
regresi linier berganda =
Transformasi logaritme:
Adalah beberapa hubungan yang
tidak linier untuk dijadikan linier.
misal: smilog, logaritme,
polynimial, reciprocal, dan kombinasi reciprocal logaritme
PENGAWASAN PERAMALAN:
•
Hasil peramalan tidak akan 100% sesuai dengan
kenyataan, meskipun demikian peramalan tsb tetap bisa digunakan selama masih dalam
batas toleransi. Jika sudah melampui batas toleransi, maka tindakannya:
1. Ganti dengan metode peramalan
yang lebih baik
2. Memperlonggar batas toleransi
Besarnya
penyimpangan ramalan yang terjadi tgt pada peramalnya dan pengguna ramalan
|
Perlu pengawasan ramalan: agar hasil ramalan mendekati
kenyataan.
Jenis pengawasan peramalan:
•
1. Average Absolute Error (AAE) =
•
2. Root mean square
Error (RMSE) =
•
3. Test korelasi
( r ) =
•
4. Control Limit, langkah-langkahnya:
(D of F) R =
dengan
menggunakan 3 standard deviasi, maka:
Upper Control Limit (UCL) = 2,66 x (D of F)
R
Lower
Control Limit (LCL) = - 2,66 x (D of F)
R
UCL
= 2,66 x (D of F) R ---------------------------------------------------
0 __________________________________
LCL)
= - 2,66 x(D of F) R --------------------------------------------------
Jadi batas tolerasi penyimpangan =
2,66
x (D of F) R ....... s/d ……. - 2,66 x
(D of F) R
Materi Kuliah ke 2: Aspek Keuangan
•
Sistematika
aspek finansiel
•
1. Parameter
dasar
–
Assumsi: studi2
yg lalu menghasilkan parameter dasar, yang memberikan ketentuan mengenai:
kapasitas produksi, peralatan yang digunakan, tehnologi yg dipakai, fasilitas
pendukung, pangsa pasar, proyeksi harga dll.
•
2. Perkiraan
pendanaan dan sumber dana: biaya pembangunan, modal kerja dan biaya operasi
yang diperoleh darimana ?
•
3.Perkiraan
pendapatan ……… perkiraan uang masuk (hsl penjualan)
•
4. Membuat model,
mengetahui arus kas
–
Untk mengkaji
layak/ tidak layak secara finansiel suatu bisnis/ proyek adalah: arus kas,
bukan laporan R/L maupun neraca
5. Kritria penilaian :
konsep equivalen, NPV, IRR, Index profitabilitas, benefit – cost rasio
dll
6.
Menilai dan membuat rangking
Melalukan
penilaian investasi/ proyek-proyek yang diajukan yang layak (diterima) dan yang
tidak layak (tidak diterima)
Yang layak kemuian dibuat ranking. Pilih
sesuai dengan kemampuan.
7.
Analisis Resiko dari proyek-proyek/ bisnis-bisnis yang diajukan.
Aliran Kas (Cash
Flow)terdiri dari:
1. Initial cash flow: aliran kas yang tejadi pada awal
pembangunan proyek/ bisnis dan modal kerja, merupakan pengeluaran-pengeluaran
untuk merealisai gagasan sampai menjadi kenyataan secara pisik dan belum ada
pemasukan.
Contoh: perencanan, pembelian tanah, pengeluaran untuk membanun instalasi dll.
2.
Operational cash flow: aliran kas yang
terjadi saat operasional, terdiri dari: aliran kas masuk dari hasil penjualan
produk aliran kas keluar yang berupa pengeluaran-engeluaran untuk biaya
operasional --à R/L dan
neraca.
Arus Kas
Setelah Pajak = Penjualan – HPP – Depresiasi (1-tax.) +Depresiasi
Contoh:
Adanya penambahan mesin baru,
ternyata meningkatkan penjualan dari Rp.100 juta menjadi Rp. 120 juta setahun,
mengurangi biaya opersasi dari Rp. 40 juta menjadi 30 juta per tahun dan
depresiasi juga berubah dari Rp.10 juta menjadi Rp. 6 juta er tahun. Beaya
pajak = 40%.
Maka arus kas menjadi:
Arus kas setlah pajak = (120 – 100) –
(40 – 30) – (10-6) (1-40%) + (10-6)
3. Terminal cash flow
–
yang terdiri dari: nilai sisa aktiva dan
pengembalian modal kerja
Skema perhitungan arus kas:
Laporan Arus kas
1. Arus kas dari kegiatan
investasi
Kenaikan investasi (mis.:pabrik
&peralatan) …. ………. ( 75.000)
2. Arus kas dari operasi
pemasuka
bersih ( EAT) ……………….……. 250.000
depresiasi
…………………..…. 10.000
kenaikan aktiva
(mis.: persediaan) …………..…………... (40.000)
keaikan pasiva (mis.: utang) ..……………………… 100.000
jumlah
20.000
3. Arus kas dari pendanaan
bayar
deviden sahampreferen …………………….
(50.000)
bayar deviden
saham biasa …………………. (90.000)
jumlah (140.000)
Arus kas bersih (1+2+3)
…………… ..……...... 105.000
=======
Kriteria Penilaian dan Pemilihan Investasi:
•
1. Pay back periode
•
2. NPV
•
3. IRR
•
4. Profit Index
•
5. Benefit – cost rasio
•
6. MIRR (IRR yang dimodifikasi)
•
Setelah dianalisis selanjutnya dibuat rangking dari
invetasi- investasi yang layak unuk dilaksanakan. Hal ini dilakukan karena
keterbatasan modal, sehigga tidak semua tawaran investasidalam bisnis/ proyk
bisa dilakukan.
–
Contoh pemilihan alternative
invetasi karena keterbatasan modal:
Misal: ada tawaran beberapa
investasi penilaiannya berdasarkan NPV, sbb:
•
Modal yang
dimilki: Rp. 100.000.000
•
Proyek a
b c d e f
•
Biaya(jutaan)
50 30 20 20 40 30
•
NPV (jutaan)
25 10 5
6 12 -1
•
Karena modal yang tersedia hanya Rp. 100.000.000,- ,
maka alternative pilihan yang tepat berdasarkan modal adalah:
–
1. a+b+c = Rp. 50 juta + Rp. 30 juta + Rp. 20 juta =
Rp. 100 juta
–
2. a+b+d = Rp. 50 juta + Rp. 30 juta + Rp. 20 juta = Rp.
100 juta atau
–
3. a+c+ f = Rp. 50 juta + Rp. 20 juta + Rp. 30 juta = Rp.
100 juta
–
Berdasarkan NPV : d > c
……… maka kombinasi terbaik
investasi yg bisa dilakukan adalah yg memberikan NPV terbesar, yaitu: a+b+d dengan modal Rp.100 juta dan
NPV = Rp. 25 juta + Rp. 10 juta + Rp. 6 juta =
Rp. 41 juta
Cara pemilihan yang lain dengan
NPV:
saling meniadakan/ Uniform Annual Series Methode (UAS):
saling meniadakan/ Uniform Annual Series Methode (UAS):
•
Contoh: proyek A dan B
Tahun proyek A (jutaan) proyek B (jutaan)
1 -7 -
6
2 2 3
3 2 3
4 2 3
5 2 -
Jika tk. pengembalian per tahun
10%, proyek mana yang lebih menarik ?
Hitung NPV: A = (2 juta x 3,7908) – 7 juta = 7, 5816
– 7 = 0,5816 juta ……
PVIFA
UAS = = 0,1530 juta atau Rp. 153.034,30
B = (3 juta x
2,4869) – 6 juta= 7,4607 – 6 = 1,4607
juta atau Rp 1.460.700
UAS = = Rp. 587.357,75…. Lebih menarik
PEDOMAN
DALAM MENENTUKAN PV OF PROCEED ATAU ALIRAN KAS
MASUK:
1. Jika
dalam modal yang digunakan terdapat modal pinjaman (berapapun jumlahnya), maka:
PV of
Proceed = EAT + Depresiasi + Bunga (1-pajak)
|
2. Jika
dalam modal yang digunakan eluruhnya modal sendiri atau tidak ada modal
pinjaman (berapapun jumlahnya), maka:
PV of
Proceed = EAT + Depresiasi
|
Contoh: data penjualan dan harga jual/ unit 5 tahun
yang lalu sbb.:
Tahun
|
Penjualan
|
Harga/ unit
|
2007
|
2400
|
40.000
|
2008
|
2650
|
42.000
|
2009
|
2700
|
46.000
|
2010
|
3100
|
47.500
|
2011
|
3150
|
51.000
|
N=5
|
14.000
|
|
/
Ramalan
penjualan untuk 4 tahun kedepan:
Tahun
|
Penjualan (y)
|
x
|
x.y
|
x.x
|
|
2007
|
2400
|
-2
|
- 4800
|
4
|
|
2008
|
2650
|
-1
|
- 2650
|
1
|
|
2009
|
2700
|
0
|
0
|
0
|
|
2010
|
3100
|
1
|
3100
|
1
|
|
2011
|
3150
|
2
|
6300
|
4
|
|
N=5
|
∑y = 14.000
|
∑ x = 0
|
∑ xy = 1950
|
∑ = 10
|
|
a = 14000 unit : 5 = 2800
unit
b = 1950 unit : 10 = 195 unit
1. Y’ = a + bx …………….
Persamaan ramalan
Y’
= 2.800
+ 195 x
Y
2012 = 2800 + 195 (3) = 2800 + 585 = 3385 unit
Y
2013 = 2800 + 195 (4) = 2800 + 780 =
3580 unit
Y
2014 = 2800 + 195 (5) = 2800 + 975 =
3775 unit
Y
2015 = 2800 + 195 (6) = 2800 + 1.170 =
3970 unit
Permintaan kaos yang belum
terpenuhi sekitar 30% yang ada.
Pasar
yang belum terpenuhi tahun depan untuk 4 tahun = 30%
Tahun
|
Penjualan (y)
|
30%
peluang pasar
|
2012
|
3385
|
1016
|
2013
|
3580
|
1074
|
2014
|
3775
|
1133
|
2015
|
3970
|
1191
|
Ramalan harga jual/ unit:
Tahun
|
Harga jual/ unit (y)
|
x
|
x.y
|
x.x
|
2007
|
40.000
|
-2
|
-80.000
|
4
|
2008
|
42.000
|
-1
|
- 42.000
|
1
|
2009
|
46.000
|
0
|
0
|
0
|
2010
|
47.500
|
1
|
47.500
|
1
|
2011
|
51.000
|
2
|
102.000
|
4
|
N=5
|
∑y =226.500
|
∑ x = 0
|
∑ xy = 27.500
|
∑ = 10
|
a = 226.500 unit : 5 = Rp. 45.300
b = 27.500 unit : 10 = 2750 unit
1. Y’ = a + bx …………….
Persamaan ramalan
Y
2012 = 45.300 + 2750 x 3 = 45.300 +
8250 = Rp.
53.550
Y
2013 = 45.300 + 2750 x 4 = 45.300 +
11.000 = Rp. 56.300
Y
2014 = 45.300 + 2750 x 5 = 45.300 +
13.750 = Rp. 59.050
Y
2015 = 45.300 + 2750 x 6 = 45.300 +
16.500 = Rp. 61.800
RAMALAN PENDAPATAN PENJUALAN 4
TAHUN KEDEPAN:
Tahun
|
Harga / unit (Rp)
|
30%
peluang pasar (unit)
|
Pendapatan penjualan (Rp)
|
2012
|
53.550
|
1016
|
Rp. 54.406.800
|
2013
|
56.300
|
1074
|
Rp. 60.466.200
|
2014
|
59.050
|
1133
|
Rp. 66.903.650
|
2015
|
61.800
|
1191
|
Rp. 73.603.800
|
|
|
JUMLAH
|
Rp. 255.380.450
|
Ramalan
harga jual/ unit:
Tahun
|
Penjualan (y)
|
x
|
x.y
|
x.x
|
2007
|
2400
|
-2
|
- 4800
|
4
|
2008
|
2650
|
-1
|
- 2650
|
1
|
2009
|
2700
|
0
|
0
|
0
|
2010
|
3100
|
1
|
3100
|
1
|
2011
|
3150
|
2
|
6300
|
4
|
N=5
|
∑y = 14.000
|
∑ x = 0
|
∑ xy = 1950
|
∑ = 10
|
CONTOH YANG LEBIH LENGKAP:
- Toko Explore ingin menambah usaha dagangnya dengan menjual TV layar datar merk Polytron generasi terbaru, meskipun toko lainnya sudah menjual produk sejenis. Karena toko Explore menganggap bahwa pasar produk ini masih cukup menjanjikan dan cenderung meningkat.
Perkiraan permintaan tahun ramalan 2011 sebesar 36
unit dengan harga jual Rp 3.000.000/ unit sedangkan permintaan tahun-tahun
selanjutnya tahun 2012, 2013 dan 2014 sebagai brikut: 33 unit @ Rp. 3.400.000,
39 unit @ Rp. 3.500.000 dan 42 unit dengan harga Rp. 3.600.000. Harga
pembelian dari pabrik kira-kira: Rp.
2.000.000, Rp. 2.200.000, Rp. 2.400.000 dan Rp. 2.800.000 di tahun-tahun
mendatang.
Pajak = 10% dan suku bunga
pinjaman = 5%, umur
investasi diperkirakan sampai 4 tahun.
Investasi ini memerlukan modal : Rp. 500.000.000, yang dipenuhi dari modal sendiri = 70%
dan 30% dari pinjaman. Penggunaan modal diantaranya untuk membiayai
modal kerja Rp. 60.000.000 dan modal tetap Rp. 40.000.000. Modal tetap sebesar
Rp. 40.000.000 digunakan untuk: membeli tanah: Rp. 20.000.000 dan sisanya Rp.
20.000.000 lagi untuk aktiva tetap selain tanah.
Dari data-data diatas anda diminta untuk
menganalisa, apakah langkah yang diambil toko Explore tersebut bisa dilakukan
secara keuangan ? ( gunakan NPV, PP, dan
MIRR)
Jawaban no. 1a):
No.
|
Keterangan
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
1
|
Jumlah unit *)
|
36
|
33
|
39
|
42
|
|
2
|
Harga/ unit (Rp.)*)
|
3.000.000
|
3.400.000
|
3.500.000
|
3.600.000
|
|
3
|
Biaya/ unit (Rp.)**)
|
2.000.000
|
2.200.000
|
2.400.000
|
2.800.000
|
|
4
|
EBIT/ unit (Rp.)=2-3
|
1.000.000
|
1.200.000
|
1.100.000
|
800.000
|
|
5
|
Total EBIT (Rp.)=1x4
|
36.000.000
|
39.600.000
|
42.900.000
|
33.600.000
|
|
6
|
Bunga = 12%
|
3.600.000
|
3.600.000
|
3.600.000
|
3.600.000
|
|
7
|
EBT = 5-6
|
32.400.000
|
36.000.000
|
39.300.000
|
30.000.000
|
|
8
|
Pajak = 30%x7
|
9.720.000
|
10.800.000
|
11.790.000
|
9.000.000
|
|
9
|
EAT = 7-8
|
22.680.000
|
25.200.000
|
27.510.000
|
21.000.000
|
|
10
|
Depresiasi
|
5.000.000
|
5.000.000
|
5.000.000
|
5.000.000
|
|
11
|
Bunga(1-tax)
|
1.080.000
|
1.080.000
|
1.080.000
|
1.080.000
|
|
12
|
Proceed (Rp.)=9+10+11
|
28.760.000
|
31.280.000
|
33.590.000
|
27.080.000
|
|
13
|
|
0,8929
|
0,7972
|
0,7118
|
0,6355
|
|
14
|
PV of Proceed (Rp.)=13x12
|
25.679.804
|
24.936.416
|
23.909.362
|
17.209.340
|
91.734.922
|
15
|
Investasi
|
|
|
|
|
(100.000.000)
|
16
|
NPV= 14-15
|
|
|
|
|
(8.265.078)
|
*) Bisa diramalkan berasarkan metode ramalannya, mial: Qauntitative ataupun
Qualitative.
**)
1b). Payback Periode:
Investasi = Rp. 100.000.000
PV of proceed th. ke 1 = Rp.
25.679.804 -
Rp.
74.320.196
PV of proceed th. ke 2 = Rp.
24.936.416-
Rp.
49.383.780
PV of proceed th. ke 3 = Rp. 23.909.362 -
Rp.25.474.418
PV of proceed th. ke 4 = Rp.
17.209.340 –
Rp.
8.265.078
Sampai
tahun ke 4 modal investasi Rp. 100.000.000 belum kembali seluruhnya, masih
kurang Rp. 8.265.078. Jadi umur investasi < Payback periode ……… tidak layak !!!
1c).
MIRR :
PV FV
0 1 2 3 4
/ / / / /
-100.000.000 28.760.000 31.280.000 33.590.000 27.080.000
FV dengan bunga (i)= 12% dan n= 0 pada tahun ke 4= ............................... = 27.080.000
FV dengan bunga (i)= 12% dan n= 1 pada
tahun ke 3= 33.590.000 x 1,1200 = 37.620.800
FV dengan bunga (i)= 12% dan n= 2 pada
tahun ke 2= 31.280.000 x 1,2544 = 39.237.632
FV dengan bunga (i)= 12% dan n= 3 pada
tahun ke 1= 28.760.000 x1,4049 =
40.404.924 +
Jumlah FV (nilai akhir) = 144.343.356
PV dari nilai akhir (FV) = Investasi
Percobaan
: = 9% ……. PV
of proceed = 144.343.356 x 0,7084 = 102.252.833,39
Investasi …………………………… … = 100.000.000 -
N
P V = 2.252.833,39
= 10% …….
PV of proceed = 144.343.356 x
0,683 =
98.586.512,15
Investasi ……………………………… = 100.000.000 -
N
P V = (
1.413.487,18)
Interpolasi:
= 9% +
= 9% + 0,614% = 9,61 %
…….. tidak layak karena MIRR<
12%
KEBUTUHAN DANA DAN MODAL KERJA
1.
MODAL KERJA
Ada modal
kerja bruto dan modal kerja netto, modal kerja bruto yang akan kita gunakan
dengan maksud bagaimanapun kebutuhan dana ini harus ada yang membiayai, dengan
spontan atau tidak.. Meskipun sehari-hari modal kerja diartikansbagai modal kerja netto (seluruh aktiva lancar).
Modal kerja bruto yang kita gunakan adalah atas dasar waktu keterikatan dalam modal kerja,misalnya waktu lamanya sejak kas
dikeluarkan sampai kembali menjadi kas lagi.
2.
KEBUTUHAN
MODAL KERJA
Kebutuhan
modal ini tergantung kebijakan perusahaan, missal: perusahaan yang menjual secara kridit akan membutuhkan modal
keerja lebih banyak dari pada yang melakukan penjualan secara tunai.
RESIKO PROYEK/ BISNIS
Jenis Resiko:
- Resiko proyek tunggal, resiko yang melekat pada proyek/ bisnis itu sendiri (stan alone risk).
- Resiko kombinasi multi proyek (port folio), memiliki proyek yang multi.
Mengukur Resiko:
- Proyek tunggal:
a.
Decision tree
b.
Simulasi
c.
Analisis kepekaan atau Sensitivitas
d.
Sensitivitas arus kas
2. Resiko pada port folio:
Besarnya
resiko port folio tegantung pada resiko proyek/ bisnis yang membentuk port folio, dengan melakukan port
folio akan menurunkan resiko secara kesleuruhan.
KETERBATASAN DANA DAN
HUBUNGANNYA ANTAR PROYEK
Jika dana yang dimliki terbatas, maka harus bisa memilih
proyek/ bisnis mana yang sesuai dengan dana yang dimiliki tsb.
Hubungan proyek/
bisnis, missal:
1. Proyek kontijensi: jika memilih suatu
bisnis/ poyek maka harus juga mengambil yang lain.
Contoh: usulan proyek/ bisnis: A B
Profitability Index :
1,2 0,8
Kebutuhan dana :
30 jt 15 jt è = 45 jt
Investor tidak bisa mengatakan bahwa
A lebih menguntungkan dari pada B, karena kalau mengambil A harus diikuti B.
Dalam hal ini, maka cari PI gabungan
keduanya=
Pemasukan =1,2 x 30 jt + 0.8 x
15 jt = 36 jt + 12 jt = 48 jt.
PI gabungan = 48 jt : 45 jt =
1.07 =è > 1 ---------à
layak secara kontijensi.
Rumus: PI =
2. Proyek
saling meniadakan (mutually Exclusive):
jika memilih suatu bisnis/ poyek maka tidak bisa mengambil yang lainnya.
Mtode NPV akan lebih memberikan
criteria pemiihan yag terbaik, selain IRR. Tetapi jika menggunakan IRR perlu dilakukan
modifikasi dengan MIRR è
Ingat Manajmen Keuangan Bab Investasi
!!!
Jika dana terbatas:
Pedoman: - modal menganggur
terkecil.
- gunakan NPV untuk memilih kombinasi
terbaik, kombinasi dengan NPV terbesar yang paling layak.
- Jika harus menunda salah satu proyek, maka
tundalah proyek dengan PI terkecil.
- Jika tak mungkin menunda sama sekali, maka
metode:
1. analisa
waktu tunggal.
Contoh: Dana yang dimiliki 1 milyard.
Proyek
|
Kebutuhan dana
|
PI
|
1
2
3
4
5
|
230 jt
400 jt
200 jt
220 jt
300 jt
|
0,8
1,1
1,2
1,3
1,09
|
Catatan:
1 dan 4
mempunyai huungan konijensi
3 dan 5 hubungan saling meniadakan
3 === >
0,2 x 200 jt = 40 jt
5 =è 0,09 x 300 jt = 27 jt
Komposisi
menjadi:
Proyek
|
Kebutuhan dana
|
PI
|
1+4
2
3
5
|
450 jt
190 jt
200 jt
300 jt
|
1,04
1,1
1,2
1,09
|
Karena dana yang tersedia masih lebih kecil
dari dana yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya melakukan
percobaan-percobaan lagi nuk mendapatkan kombinasi terbaik.
- analisa waktu ganda
Jika ada kesempatan untuk menunda
pelaksanaan proyek yang tersedia.
Mater Kuliah 3: Aspek
teknis
Mater Kuliah 4 : Aspek
Manajemen
•
1. Dlm masa pembangunan proyek:
•
- Siapa
pelaksana proyek
–
Kapan dimulai dan kapan selsai
2. Dlm masa perasional:
-
Strutur organisasai proyek/ perusahaan
-
Deskripsi jabatan
-
Spesifikasi jabatan
-
Jmlah pegawai
-
Materi Kuliah 4.: Aspek hukum
•
Bentuk Badan usaha (PT,CV, NV, PN , Perseorangan dll)
•
Jaminan/ tanggungan pinjaman
•
Ijin usaha.
Materi Kuliah 5;. Aspek
sosial
Daerah dmn
proyek berada semakin ramai
Dibangun jalan,
listrik, saluran telepon, tepat ibadah, sekoah, poliklinik dll
Aspek ini bisa dinikmati masyarakat
sekitar proyek tapi sulit dikwantitatifkan tapi bisa dirasakan
Materi Kuliah 6: Aspek ekonomi
Dampaknya terhdp
devisa negara (hemat/ boros), menaikan devisa
Menambah
lapangan pekerjaan
Pemerataan
lapangan pekerjaan
Pengaruhnya thd
proyek lain
Komentar
Posting Komentar