Materi studi kelayakan bisnis



MATERI KULIAH SKB

STUDI KELAYAKAN BISNIS

         Pengertian:
Analisa tentang layak atau tidaknya  suatu proyek atau bisnis yang diajukan/ akan dilakukan. Jika seseorang mengetaui ada peluang bisinis, maka timbul pertanyaan:  ada peluang dan menguntungkan ?

         Hal ini yang mendasari timbulnya SKB !!!

         Proyek/ bisnis yang dianalisa kelayakan  bisa besar maupun kecil.
            Misal: pengeboran minyak di Cepu, pembangkit Listrik di Paiton, usaha foto copy  , usaha peternakan ayam potong,  usaha warnet, pembangunan jalan TOL Jateng dll.
   
Semakin besar bisnis/ proyek tsb., maka semakin rumit dan lengkap analisisnya. Analisis ini ada yang melengkapi dengan analisa social cost and social benefit .

Paling tiak analisis mencacup 3 hal :
  1. Manfaat ekonomis proyek itu sendiri ( manfaat finansiel)
  2. Manfaat ekonomis bagi negara dimana proyek/ bisnis tsb berada. …. Secara Makro
  3. Manfaat sosial bagi masyarak sekitar proyek/ bisnis tsb.

Inveatasi penting karena:
1.      Membutuhkan modal yang besar
2.      Jangka waktunya panjang
3.      Tidak mudah mengubah komitmen pengeluaran yang sudah ditetapkan
4.      Jika resiko/ untung yang muncul maka besar yang ditanggung. 

         Lembaga yang memerukan SKB:
1.      Investor
2.      Bank/ kriditor
3.      Pemerintah
4.      Masyarakat

         Tujuan SKB:
Utk menghindari  kegagalan ….resiko  besar dan sia-sia.

Pentingnya manfaat investasi/ proyek sebagai masukan bagi pimpinan maka perlu memperhatikan Aspek Mutu Dan Jangkauan, yang meliputi:
1. Aspek yang kaji
2. Mutu Hasil Pengkajian
3. Jangkauan Pengkajian



Aspek yang kaji
               Aspek ini tergantung dari tujuan yang diinginkan, misal: investasi  pembangunan fasilitas industri untuk menghasilkan produk baru, maka yang dikaji cukup luas yaitu meliputi: pemasaran, teknik ekonomi, finansiel, dampak lingkungan, sosial, politik, dll.

Mutu Hasil pengkajian
               Tergantung yang mengerjakan (siapa/ organisasi mana yang akan diserahi tugas) dan tersedianya data dan informasi. Disamping perlu kemampuan dalam memperkirakan kondisi dan situasi ang akan datang kaitannya dengan investasi yang dilakukan.

Jangkauan Pengkajian
               Jangkauan membangun produk baru (misalnya) ini tidak hanya terbatas pada periode siklus proyek, tetapi harus menjangkau siklus sistem produk (biasa disebut Investasi capital). Kajian jangkauan ini dimulai dari identifikasi gagasan sampai dengan fasilitas-fasilitas tersebut berhentibekerja.


Aspek – Aspek Dalam SKB
  1. Aspek pasar
  2. Aspek teknis
  3. Aspek keuangan
  4. Aspek hukum
  5. Aspek manajemen


      1. Aspek pasar:
         Menentukan ada atau tidak peluang pasar
         Seberapa besar peluang tsb (potensi pasar).
         Market share
            Daya beli masyarakat (harga jual)
         Bgmn memasarkannya

Proses pengkajian Aspek pasar:

  menilai situasi
                          è  program pengkajian
                                                      è mengumpulkan dt & informasi
                                                                                           è  analisis & peramalan


  1. Menilai situasi:
- Sifat pasar: jml produsen , besarnya demand, pangsa psr, potensi psr,  pertumbuhan, monopoli, persaingan sempurna dll
- Perilaku konsumen: sebab beli, dorongan atau motivasi, dimana membeli, kapan dilakukan, pesanan atau agen.
-market environment: politik dan peraturan yg berlaku, sosial ekonomi (perubhn komposisi pendudk, kemajuan teknologi .

  1. Mengumpulkan data dan informasi:
     - data primer dan sekunder
     - sumber data sekunder ( BPS) & primer (survey psr)
     - data hrs valid

  1. Program kajian:
- segmen psr: sebagai psr sasaran
-distribusi: langsung atau tidak.
-promosi: memilih media promosi dan skala promosi yang dilakukan.

  1. Analisis dan peramalan:
Memilih metode yang sesuai dengan perilaku data masa lalu
Untuk  mengetahui seberapa pasar yang akan dikuasai, bisa digunakan peramalan.


KENDALA PERAMALAN:
            - waktu yang akan diramalkan
                         peramalan kwalitatve  è  wkt  > panjang dp peramalan kwantitative
                          ( wkt peramalan jika untuk jangka panjang/ sesuai usia proyek)
-   Tingkah laku data  ……  menentukan metode peramalan.
-   Dana yg tersedia
-   Tk ketepatan yang diinginkan …. Semakin tinggi tk ketepata yg diinginkan, semakin kompleks  dan teliti teknik peramalannya.
-   Mudah diterapkan


Mengukur permintaan produk: ( yang akan datang untuk produk baru maupun yang sudah mapan):

 1. Menggunakan data impor produk ybs , produk dimana produk  tsb blm pernah diproduksi didalam negeri   --->  produk substitusi

2. Menggunakan data impor, ekspor, dan produksi dalam negeri, produk tsb sdh. diproduksi didlm negeri dan juga diekspor disamping masih import untk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

         Rms:  PE = P + (I-E) + perubahan cadangan produk
                  Rms ini bisa untuk nasional maupun regional.

3. Rasio rantai: dengan membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari mata rantai variabel yang berpengaruh terhadap permintaan produk tsb.

         Contoh: minuman tradisional temulawak
Permitaan temulawak =  juml penduduk x % rata-rata pendapatan per kapita yang dikonsumsi  x  % rata-rata penghasilan untuk makmin  x   % rata-rata penghasilan untuk minuman  x  % rata-rata penghasilan untuk minuman ringan x  % rata-rata penghasilan untuk minuman ringan tradisional  x  % rata-rata penghasilan untuk minuman ringan tradisional temu lawak


PERAMALAN PERMINTAAN:

1. Untuk produk yg sudah mapan
  Metode pendapat, mis. : pendapat manajer pemasaran, salesman dll.
              test/ eksperimen
              survey
              time series/ runtut waktu
             regresi korelasi
             output input

2. Untuk produk baru (baru bagi konsumen atau calon investor  ???)
  Jika kondisi  y.a.d. cukup stabil: Metode time series/ runtut waktu (dasarnya   data masa lalu).
Jika yad tidak cukup stabil: Metode moving average atau smothing (hanya untuk jk pendek).


Metode time series dibahas khusus pada metode trend  yang diantaranya meliputi:

        Trend Linier  ….. Untuk scatter data masa lalu cenderung linier.
                                              Y = a + bX  …. Jumlah x = 0

-         Trend kwadrat  …. Untuk scatter data masa lalu cenderung parabola:
                                             Y = a + bx + cX2  ….  Jumlah x = 0

-         Trend Simple Exponentiel …  Untuk scatter data masa lalu cenderung naik turun dg perbedaan yang tidk terlalu besar tetpi cenderung naik:
Log Y = log a + ( lg b) x   …..  Jumlah x = 0


Metode regresi  korelasi: hubungan sebab akibat yang dilengkapi dengan korelasi (hubungan).
                 Macamnya:
          regresi linier sederhana = Y = a + bx

          regresi linier berganda =




Transformasi logaritme:
Adalah beberapa hubungan yang tidak linier untuk dijadikan linier.
misal: smilog, logaritme, polynimial, reciprocal, dan kombinasi reciprocal logaritme


PENGAWASAN PERAMALAN:

         Hasil peramalan tidak akan 100% sesuai dengan kenyataan, meskipun demikian peramalan tsb tetap bisa digunakan selama masih dalam batas toleransi. Jika sudah melampui batas toleransi, maka tindakannya:
1. Ganti dengan metode peramalan yang lebih baik
2. Memperlonggar batas toleransi


Besarnya penyimpangan ramalan yang terjadi tgt pada peramalnya dan pengguna ramalan




Perlu pengawasan ramalan: agar hasil ramalan mendekati kenyataan.

Jenis pengawasan peramalan:    

         1. Average Absolute Error (AAE) =


 


         2. Root mean square  Error (RMSE) =


         3. Test korelasi   ( r ) = 



         4. Control Limit, langkah-langkahnya:
                                                     
                                                 (D of F) R =

dengan menggunakan 3 standard deviasi, maka:
                                   
                                    Upper Control Limit (UCL) = 2,66 x (D of F) R
                                    Lower Control Limit (LCL) = - 2,66 x  (D of F) R



UCL = 2,66 x (D of F) R  ---------------------------------------------------


                                    0     __________________________________


 
                               
LCL) = - 2,66 x(D of F) R   --------------------------------------------------
                                     

                                         
   
Jadi batas tolerasi penyimpangan =
                                    2,66 x (D of F) R    ....... s/d …….   - 2,66 x  (D of F) R





Materi Kuliah ke 2:  Aspek Keuangan

         Sistematika aspek finansiel
         1. Parameter dasar
       Assumsi: studi2 yg lalu menghasilkan parameter dasar, yang memberikan ketentuan mengenai: kapasitas produksi, peralatan yang digunakan, tehnologi yg dipakai, fasilitas pendukung, pangsa pasar, proyeksi harga dll.

         2. Perkiraan pendanaan dan sumber dana: biaya pembangunan, modal kerja dan biaya operasi yang diperoleh darimana ?

         3.Perkiraan pendapatan  ………  perkiraan uang masuk (hsl penjualan)

         4. Membuat model, mengetahui arus kas
       Untk mengkaji layak/ tidak layak secara finansiel suatu bisnis/ proyek adalah: arus kas, bukan laporan R/L maupun neraca

5. Kritria penilaian :  konsep equivalen, NPV, IRR, Index profitabilitas, benefit – cost rasio dll

6. Menilai dan membuat rangking
        Melalukan penilaian investasi/ proyek-proyek yang diajukan yang layak (diterima) dan yang tidak layak (tidak diterima)
          Yang layak kemuian dibuat ranking. Pilih sesuai dengan kemampuan.

7. Analisis Resiko dari proyek-proyek/ bisnis-bisnis yang diajukan.


Aliran Kas (Cash Flow)terdiri dari:
1.  Initial cash flow:    aliran kas yang tejadi pada awal pembangunan proyek/ bisnis dan modal kerja, merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk merealisai gagasan sampai menjadi kenyataan secara pisik dan belum ada pemasukan.
    Contoh: perencanan, pembelian tanah, pengeluaran untuk membanun    instalasi dll.

2. Operational cash flow: aliran kas yang terjadi saat operasional, terdiri dari: aliran kas masuk dari hasil penjualan produk aliran kas keluar yang berupa pengeluaran-engeluaran untuk biaya operasional  --à  R/L dan neraca.

    Arus Kas Setelah Pajak = Penjualan – HPP – Depresiasi (1-tax.) +Depresiasi

 Contoh:  Adanya penambahan mesin baru, ternyata meningkatkan penjualan dari Rp.100 juta menjadi Rp. 120 juta setahun, mengurangi biaya opersasi dari Rp. 40 juta menjadi 30 juta per tahun dan depresiasi juga berubah dari Rp.10 juta menjadi Rp. 6 juta er tahun. Beaya pajak = 40%.
Maka arus kas menjadi:

       Arus kas setlah pajak = (120 – 100) – (40 – 30) – (10-6) (1-40%) + (10-6)

3. Terminal cash flow
        yang terdiri dari: nilai sisa aktiva dan pengembalian modal kerja

Skema perhitungan arus kas:

Laporan Arus kas
1. Arus kas dari kegiatan investasi
      Kenaikan investasi (mis.:pabrik &peralatan)    …. ……….                 ( 75.000)
2. Arus kas dari operasi
pemasuka bersih  ( EAT)                                  ……………….…….    250.000
depresiasi                                                         …………………..….      10.000
kenaikan aktiva (mis.: persediaan)                  …………..…………...   (40.000)
 keaikan pasiva (mis.: utang)                         ..………………………    100.000
                                                                                                      jumlah  20.000

3. Arus kas dari pendanaan
                                    bayar deviden sahampreferen       …………………….  (50.000)
                                     bayar deviden  saham biasa            ………………….  (90.000)
                                                                                                jumlah             (140.000)

                                    Arus kas bersih  (1+2+3)    ……………  ..……......   105.000
                                                                                                                       =======        
    
Kriteria Penilaian dan Pemilihan Investasi:

         1. Pay back periode
         2. NPV
         3. IRR
         4. Profit Index
         5. Benefit – cost rasio
         6. MIRR (IRR yang dimodifikasi)

         Setelah dianalisis selanjutnya dibuat rangking dari invetasi- investasi yang layak unuk dilaksanakan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan modal, sehigga tidak semua tawaran investasidalam bisnis/ proyk bisa dilakukan.
                                                            
Contoh pemilihan alternative invetasi karena keterbatasan modal:
Misal: ada tawaran beberapa investasi penilaiannya berdasarkan NPV, sbb:
          Modal yang dimilki: Rp. 100.000.000

         Proyek                    a       b      c          d             e            f
         Biaya(jutaan)        50      30      20        20           40          30
         NPV (jutaan)         25     10     5          6            12          -1
         Karena modal yang tersedia hanya Rp. 100.000.000,- , maka alternative pilihan yang tepat  berdasarkan modal adalah:
        1. a+b+c = Rp. 50 juta + Rp. 30 juta + Rp. 20 juta = Rp. 100 juta
        2. a+b+d = Rp. 50 juta + Rp. 30 juta + Rp. 20 juta = Rp. 100 juta atau
        3. a+c+ f = Rp. 50 juta + Rp. 20 juta + Rp. 30 juta = Rp. 100 juta

        Berdasarkan NPV :  d > c   ………  maka kombinasi terbaik investasi yg bisa dilakukan adalah yg memberikan NPV terbesar, yaitu: a+b+d  dengan modal  Rp.100 juta dan
 NPV = Rp. 25 juta + Rp. 10 juta + Rp. 6 juta = Rp. 41 juta

                                                                                               
Cara pemilihan yang lain dengan NPV:
 saling meniadakan/ Uniform Annual Series Methode (UAS):

         Contoh: proyek A dan B
                           Tahun      proyek A (jutaan)          proyek B (jutaan)
                                    1                    -7                       - 6       
                                    2                      2                        3       
                                    3                      2                        3       
                                    4                      2                        3       
                                    5                      2                         -

Jika tk. pengembalian per tahun 10%, proyek  mana yang lebih menarik  ?
Hitung NPV:       A = (2 juta x 3,7908) – 7 juta = 7, 5816 – 7 = 0,5816  juta  ……   PVIFA
                                                           
                                          UAS =              = 0,1530 juta atau  Rp. 153.034,30                                             
                           B = (3 juta x 2,4869) – 6 juta= 7,4607 – 6   = 1,4607 juta atau Rp 1.460.700
                                                           
                                          UAS =             =     Rp. 587.357,75….  Lebih menarik

PEDOMAN DALAM MENENTUKAN PV OF PROCEED ATAU ALIRAN KAS  MASUK:
1.      Jika dalam modal yang digunakan terdapat modal pinjaman (berapapun jumlahnya), maka:


PV of Proceed = EAT + Depresiasi + Bunga (1-pajak)



2.      Jika dalam modal yang digunakan eluruhnya modal sendiri atau tidak ada modal pinjaman (berapapun jumlahnya), maka:


PV of Proceed = EAT + Depresiasi









Contoh:  data penjualan dan harga jual/ unit 5 tahun yang lalu sbb.:
                    
Tahun
Penjualan
Harga/ unit
2007
2400
40.000
2008
2650
42.000
2009
2700
46.000
2010
3100
47.500
2011
3150
51.000
N=5
14.000

/
                     Ramalan penjualan untuk 4 tahun kedepan:
                    
Tahun
Penjualan (y)
x
x.y
x.x

2007
2400
-2
- 4800
4

2008
2650
-1
- 2650
1

2009
2700
0
0
0

2010
3100
1
3100
1

2011
3150
2
6300
4

N=5
∑y = 14.000
∑ x = 0
∑ xy = 1950
∑ = 10


                  a = 14000 unit : 5 = 2800 unit
                
                 b = 1950 unit : 10 = 195 unit

                                                                                                                                             1.            Y’ = a + bx     …………….      Persamaan ramalan
                     Y’ =   2.800  + 195 x

                                    Y 2012 = 2800 + 195  (3) =  2800 + 585 = 3385 unit
                                    Y 2013 = 2800 + 195 (4) =  2800 + 780 = 3580 unit
                                    Y 2014 = 2800 + 195 (5) =  2800 + 975 = 3775 unit
                                    Y 2015 = 2800 + 195 (6) =  2800 + 1.170 = 3970 unit
             Permintaan kaos yang belum terpenuhi sekitar 30% yang ada.

                     Pasar yang belum terpenuhi tahun depan untuk 4 tahun = 30%
                    
Tahun
Penjualan (y)
30% peluang pasar
2012
3385
1016
2013
3580
1074
2014
3775
1133
2015
3970
1191

                    


                    
        Ramalan harga jual/ unit:

Tahun
Harga jual/ unit (y)
x
x.y
x.x
2007
40.000
-2
-80.000
4
2008
42.000
-1
- 42.000
1
2009
46.000
0
0
0
2010
47.500
1
47.500
1
2011
51.000
2
102.000
4
N=5
∑y =226.500
∑ x = 0
∑ xy = 27.500
∑ = 10

      a = 226.500 unit : 5 =  Rp. 45.300
                
                 b = 27.500 unit : 10 = 2750 unit
                                                                                                                                             1.            Y’ = a + bx     …………….      Persamaan ramalan

                                    Y 2012 = 45.300 + 2750 x 3 =  45.300 + 8250   =  Rp. 53.550
                                    Y 2013 = 45.300 + 2750 x 4 =  45.300 + 11.000 = Rp. 56.300
                                    Y 2014 = 45.300 + 2750 x 5 =  45.300 + 13.750 = Rp. 59.050
                                    Y 2015 = 45.300 + 2750 x 6 =  45.300 + 16.500 = Rp. 61.800
           

                RAMALAN PENDAPATAN PENJUALAN 4 TAHUN KEDEPAN:

Tahun
Harga / unit (Rp)
30% peluang pasar (unit)
Pendapatan penjualan (Rp)
2012
53.550
1016
Rp.    54.406.800
2013
56.300
1074
Rp.    60.466.200
2014
59.050
1133
Rp.    66.903.650
2015
61.800
1191
Rp.    73.603.800


JUMLAH
Rp.  255.380.450


                     Ramalan harga jual/ unit:
                    
Tahun
Penjualan (y)
x
x.y
x.x
2007
2400
-2
- 4800
4
2008
2650
-1
- 2650
1
2009
2700
0
0
0
2010
3100
1
3100
1
2011
3150
2
6300
4
N=5
∑y = 14.000
∑ x = 0
∑ xy = 1950
∑ = 10


CONTOH YANG LEBIH LENGKAP:

  1. Toko Explore ingin menambah usaha dagangnya dengan menjual TV layar datar merk Polytron generasi terbaru, meskipun toko lainnya sudah menjual produk sejenis. Karena toko Explore menganggap bahwa pasar produk ini masih cukup menjanjikan dan cenderung meningkat.

Perkiraan permintaan tahun ramalan 2011 sebesar 36 unit dengan harga jual Rp 3.000.000/ unit sedangkan permintaan tahun-tahun selanjutnya tahun 2012, 2013 dan 2014 sebagai brikut: 33 unit @ Rp. 3.400.000, 39 unit @ Rp. 3.500.000 dan 42 unit dengan harga Rp. 3.600.000. Harga pembelian dari pabrik kira-kira:  Rp. 2.000.000, Rp. 2.200.000, Rp. 2.400.000 dan Rp. 2.800.000 di tahun-tahun mendatang.

Pajak = 10% dan suku bunga pinjaman = 5%, umur  investasi diperkirakan sampai 4 tahun.
Investasi ini memerlukan modal : Rp. 500.000.000, yang dipenuhi dari modal sendiri =  70%  dan 30% dari pinjaman. Penggunaan modal diantaranya untuk membiayai modal kerja Rp. 60.000.000 dan modal tetap Rp. 40.000.000. Modal tetap sebesar Rp. 40.000.000 digunakan untuk: membeli tanah: Rp. 20.000.000 dan sisanya Rp. 20.000.000 lagi untuk aktiva tetap selain tanah.
Dari data-data diatas anda diminta untuk menganalisa, apakah langkah yang diambil toko Explore tersebut bisa dilakukan secara keuangan ?  ( gunakan NPV, PP, dan MIRR)

                                        
Jawaban no. 1a):
No.
Keterangan
2011
2012
2013
2014

1
Jumlah unit *)
36
33
39
42

2
Harga/ unit (Rp.)*)
3.000.000
3.400.000
3.500.000
3.600.000
3
Biaya/ unit (Rp.)**)
2.000.000
2.200.000
2.400.000
2.800.000
4
EBIT/ unit (Rp.)=2-3
1.000.000
1.200.000
1.100.000
   800.000
5
Total EBIT (Rp.)=1x4
36.000.000
39.600.000
42.900.000
33.600.000
6
Bunga = 12%
  3.600.000
  3.600.000
  3.600.000
3.600.000
7
EBT = 5-6
32.400.000
36.000.000
39.300.000
30.000.000
8
Pajak = 30%x7
9.720.000
10.800.000
11.790.000
9.000.000
9
EAT = 7-8
22.680.000
25.200.000
27.510.000
21.000.000
10
Depresiasi
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000

11
Bunga(1-tax)
1.080.000
    1.080.000
1.080.000
1.080.000
12
Proceed (Rp.)=9+10+11
28.760.000
31.280.000
33.590.000
27.080.000
13
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
14
PV of Proceed (Rp.)=13x12
25.679.804
24.936.416
23.909.362
17.209.340
91.734.922
15
Investasi




(100.000.000)
16
NPV= 14-15




(8.265.078)
     
*) Bisa diramalkan berasarkan metode ramalannya, mial: Qauntitative ataupun Qualitative.
**) 
1b). Payback Periode:

        Investasi                        = Rp. 100.000.000
        PV of proceed th. ke 1  = Rp.  25.679.804  -
                                                 Rp.  74.320.196
        PV of proceed th. ke 2  = Rp.  24.936.416-
                                                 Rp.  49.383.780
       PV of proceed th. ke 3  =  Rp.  23.909.362 -
                                                  Rp.25.474.418
       PV of proceed th. ke 4  =  Rp. 17.209.340 –
                                                   Rp. 8.265.078
            Sampai tahun ke 4 modal investasi Rp. 100.000.000 belum kembali seluruhnya, masih kurang Rp. 8.265.078. Jadi umur investasi < Payback periode   ……… tidak layak  !!!


1c). MIRR :
            PV                                                                                        FV
            0                      1                      2                      3                      4
            /                       /                       /                       /                       /
-100.000.000     28.760.000       31.280.000       33.590.000      27.080.000
           


FV dengan bunga (i)= 12% dan n= 0 pada tahun ke 4=  ............................... = 27.080.000
FV dengan bunga (i)= 12% dan n= 1 pada tahun ke 3= 33.590.000 x 1,1200 = 37.620.800
FV dengan bunga (i)= 12% dan n= 2 pada tahun ke 2= 31.280.000 x 1,2544 = 39.237.632
FV dengan bunga (i)= 12% dan n= 3 pada tahun ke 1= 28.760.000      x1,4049 = 40.404.924 +
                                                                                  Jumlah FV (nilai akhir)  = 144.343.356
     
                        PV dari nilai akhir (FV) = Investasi
Percobaan :      = 9%   ……. PV of proceed  = 144.343.356 x 0,7084  = 102.252.833,39
                                                Investasi  …………………………… … =  100.000.000       -
                                                                                    N P V                    =      2.252.833,39

 = 10%  …….   PV of proceed  = 144.343.356 x 0,683   =  98.586.512,15
                                                Investasi  ……………………………… =  100.000.000       -
                                                                                    N P V                   =    (  1.413.487,18)
     
           

            Interpolasi:
             
           

                       = 9% +  
                       
                      = 9% + 0,614% = 9,61 %     ……..   tidak layak karena MIRR< 12%

                       
                      



KEBUTUHAN DANA DAN MODAL KERJA
1.   MODAL KERJA
Ada modal kerja bruto dan modal kerja netto, modal kerja bruto yang akan kita gunakan dengan maksud bagaimanapun kebutuhan dana ini harus ada yang membiayai, dengan spontan atau tidak.. Meskipun sehari-hari modal kerja diartikansbagai  modal kerja netto (seluruh aktiva lancar). Modal kerja bruto yang kita gunakan adalah atas dasar waktu keterikatan dalam  modal kerja,misalnya waktu lamanya sejak kas dikeluarkan sampai kembali menjadi kas lagi.

2.   KEBUTUHAN MODAL KERJA
Kebutuhan modal ini tergantung kebijakan perusahaan, missal: perusahaan yang  menjual secara kridit akan membutuhkan modal keerja lebih banyak dari pada yang melakukan penjualan secara tunai.

RESIKO PROYEK/ BISNIS
Jenis Resiko:
  1. Resiko proyek tunggal, resiko yang melekat pada proyek/ bisnis itu sendiri (stan alone risk).
  2. Resiko kombinasi multi proyek (port folio), memiliki proyek yang multi.

Mengukur Resiko:
  1. Proyek tunggal:
                                    a. Decision tree
                                    b. Simulasi
                                    c. Analisis kepekaan atau Sensitivitas
                                    d. Sensitivitas arus kas

       2. Resiko pada port folio:
                                  Besarnya resiko port folio tegantung pada resiko proyek/ bisnis yang    membentuk port folio, dengan melakukan port folio akan menurunkan resiko secara kesleuruhan.


KETERBATASAN DANA DAN HUBUNGANNYA ANTAR PROYEK

Jika dana yang dimliki terbatas, maka harus bisa memilih proyek/ bisnis mana yang sesuai dengan dana yang dimiliki tsb.

Hubungan proyek/ bisnis, missal:
1.      Proyek kontijensi: jika memilih suatu bisnis/ poyek maka harus juga mengambil yang lain.
Contoh:      usulan proyek/ bisnis:     A                 B
                              Profitability Index     :      1,2            0,8
                              Kebutuhan dana        :      30 jt          15 jt    è = 45 jt
           Investor tidak bisa mengatakan bahwa A lebih menguntungkan dari pada B, karena kalau mengambil A harus diikuti B.
            Dalam hal ini, maka cari PI gabungan keduanya=

                Pemasukan =1,2 x 30 jt + 0.8 x 15 jt = 36 jt + 12 jt = 48 jt.
                PI gabungan = 48 jt : 45 jt = 1.07  =è > 1 ---------à layak  secara kontijensi.
             

                       Rumus:  PI =


2.      Proyek saling meniadakan (mutually Exclusive): jika memilih suatu bisnis/ poyek maka tidak bisa mengambil yang lainnya.
Mtode NPV akan lebih memberikan criteria pemiihan yag terbaik, selain IRR. Tetapi jika menggunakan IRR perlu dilakukan modifikasi dengan MIRR  è
                                   Ingat Manajmen Keuangan Bab Investasi !!! 

Jika dana terbatas:
        Pedoman: - modal menganggur terkecil.
                         - gunakan NPV untuk memilih kombinasi terbaik, kombinasi dengan NPV terbesar yang paling layak.
                         - Jika harus menunda salah satu proyek, maka tundalah proyek dengan PI terkecil.
  - Jika tak mungkin menunda sama sekali, maka metode:
                        1. analisa waktu tunggal.
                   Contoh:  Dana yang dimiliki 1 milyard.
     
Proyek
Kebutuhan dana
PI
1
2
3
4
5
 230 jt
400  jt
200 jt
220 jt
300 jt
0,8
1,1
1,2
1,3
1,09

Catatan:
  1 dan 4 mempunyai huungan konijensi
  3 dan 5 hubungan saling meniadakan
            3 === >  0,2 x 200 jt = 40 jt
           5 =è     0,09 x 300 jt = 27 jt

Komposisi menjadi:

Proyek
Kebutuhan dana
PI
1+4
2
3
5
 450 jt
190  jt
200 jt
300 jt
1,04
1,1
1,2
1,09
             
 Karena dana yang tersedia masih lebih kecil dari dana yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya melakukan percobaan-percobaan lagi nuk mendapatkan kombinasi terbaik.           

  1. analisa waktu ganda
Jika ada kesempatan untuk menunda pelaksanaan proyek yang tersedia.





Mater Kuliah 3: Aspek teknis



Mater Kuliah  4 : Aspek Manajemen
         1. Dlm masa pembangunan proyek:
            - Siapa pelaksana proyek
        Kapan dimulai dan kapan selsai
2. Dlm masa perasional:
-         Strutur organisasai proyek/ perusahaan
-         Deskripsi jabatan
-         Spesifikasi jabatan
-         Jmlah pegawai
-          






Materi  Kuliah 4.:  Aspek hukum
         Bentuk Badan usaha (PT,CV,  NV, PN , Perseorangan dll)
         Jaminan/ tanggungan pinjaman
         Ijin usaha.

Materi  Kuliah 5;. Aspek sosial
Daerah dmn proyek berada semakin ramai
Dibangun jalan, listrik, saluran telepon, tepat ibadah, sekoah, poliklinik dll
Aspek ini bisa dinikmati masyarakat sekitar proyek tapi sulit dikwantitatifkan tapi bisa dirasakan                                                                                                               

Materi  Kuliah 6: Aspek ekonomi
Dampaknya terhdp devisa negara (hemat/ boros), menaikan devisa
Menambah lapangan pekerjaan
Pemerataan lapangan pekerjaan
Pengaruhnya thd proyek lain




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miui CAF GX 12.5.3.0 Redmi Note 5 / Pro

Collection of kernel miui Nougat for kenzo

Miui-CAF Ultra 12.0.5.0 Redmi Note 5/ Pro