Surat Terakhir Hayati "Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck"
Pergantungan jiwaku, Zainuddin! Ke mana lagi langit tempatku bernaung, setelah engkau hilang pula daripadaku, Zainudin. Apakah artinya hidup ini bagiku kalau engkau pun terus memupus namaku dari hatimu! Sungguh besar sekali harapanku hendak hidup dekatmu. Akan berkhidmat kepadamu dengan segenap daya dan upaya, supaya mimpi yang telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yang besar-besar yang telah kuperbuat terhadap kepada dirimu saya tebusi. Tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya menjadi cita-cita, sebab engkau sendiri yang menutupkan pintu di hadapanku: Saya kau larang masuk, sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam kesakitan yang telah sekian lama bersarang didalam hatimu. yang selalu menghambat-hambat perasaan cinta yang suci. Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yang maha kejam, engkau renggutkan tali pengharapanku, padahal pada tali itu p...